Pengumpulan Al-Qur'an

Ali bin Abi Thalib sebagai pengumpul pertama al Qur`an pada masa Nabi berdasarkan perintah Nabi sendiri. Di kalangan Syi`ah menegaskan Ali bin Abi Thalib sebagai orang pertama yang mengumpulkan al Qur`an setelah wafatnya Nabi. Sumber-sumber Sunni juga mengungkapkan bahwa Ali memiliki kumpulan al Qur`an. Di kalangan ortodok Islam, pengumpula al Qur`an dapat dilakukan secara resmi pada masa pemerintahan Abu Bakar al- Shiddiq. Al Khatthabi berkata, “ Rasulullah tidak mengumpulkan al Qur`an dalam satu mushaf karena senantiasa menunggu ayat yang menghapus terhadap sebagian hukum-hukum atau bacaannya. Sesudah berakhir masa turunnya dengan wafatnya Rasulullah maka Allah mengilhamkan penulisan mushaf secara lengkap kepada para Khulafaur Rasyidin sesuai dengan janji-Nya yang benar kepada umat ini tentang jaminan pemeliharaannya “.

Pengumpulan pada masa Nabi cuma bisa dengan cara menghafal. Rasulullah sangat menyukai wahyu ia senantias menunggu turunnya wahyu dengan rasa rindu, lalu pada saat wahyu itu turun, Rasul langsung menghaal dan memahaminya.

Oleh sebab itu, ia adalah Hafidz (penghafal) pertama dan merupakan contoh paling baik bagi para sahabat dalam menghafalnya, sebagai realisasi kecintaan mereka kepada pokok masalah dan risalah. Setiap kali ayat turun, dihafal dan di temptkan dalam hati, sebab bangsa arab secara kodrati mempunyai hafalan yang kuat.
Pada setiap kali Rasulullah menerima wahyu yang berupa ayat-ayat Al-Qur’an beliau membacanya didepan para sahabat, kemudian para sahabat menghafalkan ayat-ayat tersebut sampai hafal di luar kepala. Namun kemudian beliau menyuruh kuttab (penulis wahyu) untuk menuliskan ayat-ayat yang baru di terimanya itu. Mereka yang termasyhur adalah; Abu Bakar, Umar bin khatab, ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Ubay bin khaab, zayd bin tsabit, az-zubayr bin Awwam, Mu’awiyah bin Abi sufyan, Al-arqam bin maslamah, Muhammad bin Maslamah, Abban bin Sa’it bin AL-‘As, Maslamah bin khalid, qais bin Shasha’ah, Tamim Al-Dari, Salamah bin Makhlad, Abu Musa AL-Asy’ari, Uqbah bin Amir, Ummu faraqah binti Abdillah binti Harits.
Previous
Next Post »