Cara Al-Qur'an Diturunkan/Diwahyukan

Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Mengenai cara diturunkannya Al-Qur’an itu sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT:
* $tBur tb%x. AŽ|³u;Ï9 br& çmyJÏk=s3ムª!$# žwÎ) $·ômur ÷rr& `ÏB Ç!#uur A>$pgÉo ÷rr& Ÿ@Åöãƒ Zwqßu zÓÇrqãsù ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ $tB âä!$t±o 4 ¼çm¯RÎ) ;Í?tã ÒOŠÅ6ym ÇÎÊÈ  
Artinya: Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan Dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. (Asy-Syuraa: 51)

Jadi, Nabi Muhammad SAW dalam menerima wahyu mengalami bermacam-macam cara dan keadaan, yaitu:
  1. Malaikat memasukan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW tidak melihat suatu apapun, hanya beliau merasa bahwa wahyu itu telah ada di dalam kalbu beliau.
  2. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi Muhammad SAW berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal benar akan kata-kata itu.
  3. Wahyu datang kepada Nabi seperti gemerincing lonceng. C ara inilah yang dirasakan Nabi sangat berat.
  4. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi dalam bentuk rupanya yang asli. Sebagaimana yang disebutkan dalam surat An-Najm ayat 13 dan 14.

Previous
Next Post »